
https://danasol.my.id/ – Kebangkitan pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, sepanjang musim MotoGP 2025 mengingatkan perjuangan dia ketika terjerembab di jurang cedera tak berkesudahan yang nyaris membuatnya pensiun.
Disiplin dalam menjaga kebugaran menjadi faktor besar yang berperan dalam kembalinya Marquez yang ganas dalam debutnya bersama di Ducati di MotoGP 2025.
Tahun ini, juara dunia delapan kali itu sudah mengemas empat kemenangan dalam balapan utama dan tujuh kemenangan sprint race.
Kemenangan demi kemenangan Marquez di musim ini cukup tak terduga karena dia loncat dari Ducati Desmosedici GP23 ke GP25 setelah bernaung di Gresini satu musim lalu.
Usut punya usut, kondisi fisik yang terus membaik dari Marquez menjadi hal yang cukup diprioritaskan si Semut dari Cervera.
Fisioterapis Marc Marquez, Carlos J. Garcia, mengungkapkan perubahan besar dari performa sang pembalap semenjak fisiknya semakin berangsur membaik.
“Dia berada di level yang sangat tinggi (sekarang),” kata Garcia dikutip Bolasport dari DAZN.
“(Situasi) ini menghapus tahun-tahun kegelapan dan bayangan (buruk) itu,” tandasnya.
Sedikit kilas balik, Marquez pernah berada di titik terendah dalam kariernya ketika dia mengalami kecelakaan di Sirkuit Jerez, GP Spanyol 2020.
Kecelakaan tersebut cukup fatal, mengakibatkan Marquez mengalami patah tulang humerus kanan hingga membuat dia bolak-balik naik meja operasi.
Dalam kurun waktu empat bulan, Marquez bahkan menjalani empat kali operasi di tempat yang sama, bagian lengan kanan.
Lengan kanan dia yang terus dibongkar-pasang membuat kelemahannya semakin terekspos karena pembalap 32 tahun itu lemah di tikungan kanan.
Bersamaan dengan itu, performa motor Honda mengalami penurunan masif hingga tiba masanya Marquez membuat keputusan besar untuk pindah dari Repsol Honda ke Gresini.
Setelah melihat bahwa potensinya masih ada bersama motor Ducati, langkah menggebrak lainnya adalah ke Ducati Lenovo yang diselingi isu ‘menggusur’ jatah Jorge Martin.

Namun pertaruhan Ducati memilih Marquez sekarang terbukti, dia masih mampu menunjukkan keganasannya di lintasan di usia yang tak muda.
Bahkan malah jauh lebih mendominasi atas kompatriotnya di garasi si Merah, Francesco Bagnaia.
Kabarnya GP25 memang jauh lebih sulit tetapi Marquez mampu menjinakkan dan menutupi kelemahan motor itu dengan bakatnya.
“Saya telah bekerja dengan Marc selama bertahun-tahun,” kata Garcia yang juga fisioterapis dari Hell Center milik Quiron Prevencion yang menyediakan layanan medis untuk pembalap MotoGP, Moto2, dan Moto3.
“Terutama pada bagian tersulit, di mana dia paling membutuhkannya.”
“Sekarang memang benar bahwa dia sudah lebih baik, dia sendiri tahun lalu mengumumkan dan terus mengatakan bahwa dia merasa lebih baik.”
“Dan bilang bahwa lengannya sudah tidak perlu banya perawatan.”
Garcia yang turut menjadi saksi bagaimana Marquez berjuang sampai bisa naik, ikut senang dengan progres si Alien.
“Rasanya seperti dia mengendarai motor paling kompetitif di grid, tetapi dia berada di level yang sangat tinggi.”
“Seperti level yang kami ingat dari Marc Marquez pada tahun 2019 dan tahun sebelum-sebelumnya. Menghapus tahun-tahun kegelapan. Saya melihatnya cukup baik,” tandas Garcia.